Elon Musk pemilik perusahaan sistem komunikasi terbesar di dunia , berjanji akan membuka akses jaringan internet satelit Starlink untuk warga Gaza. Pernyataan tersebut dilontarkan Musk usai pemerintah Israel meningkatkan eskalasi perang serta memutus akses internet dan media komunikasi warga jalur Gaza ,sebagaimana dikutip dari Reuters. Israel mengklaim tindakannya sengaja dilakukan untuk meredam serangan militan Hamas, namun akibat pemadaman yang tersebut kini jutaan warga Palestina yang berada di Gaza kesulitan untuk mengakses jalur komunikasi dan telepon.
Tak hanya itu imbas pemadaman internet, sejumlah organisasi kemanusiaan seperti Bulan Sabit Merah, UNICEF dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hilang kontak dengan staf mereka yang tengah ditugaskan di Jalur Gaza "Kami telah kehilangan kontak dengan staf kami di Gaza, dengan fasilitas kesehatan, pekerja kesehatan, serta mitra kemanusiaan kami lainnya di lapangan," kata Sekjen WHO, Tedros Ghebreyesus dalam cuitannya di X, Sabtu (28/10/2023). Menanggapi ramainya keluhan terkait blokade internet yang dialami warga Gaza, Elon Musk lantas menyerukan bantuan dengan memberikan akses internet kepada warga Gaza melalui konstelasi satelit Starlink.
Aktivitas Gunung Anak Krakatau: Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 3 Km, Lima Kali Erupsi Sejak 6 Juni Dalam 9 Jam, Gunung Anak Krakatau Erupsi Empat Kali Gunung Slamet Berstatus Waspada, Operasional Bandara Jenderal Besar Soedirman Berjalan Normal
PT Dharma Lautan Utama Resmikan Pengoperasian KM Dharma Kartika V Rute Surabaya Kupang Kades Kades Tulungagung Berangkat ke Jakarta Untuk Tagih Janji Perpanjangan Masa Jabatan 9 Tahun Jakarta Sengit, Cek 3 Survei Elektabilitas Pilpres 2024 Terbaru, Terjawab Capres Terkuat di Ibu Kota Halaman 4
"Starlink akan mendukung konektivitas ke organisasi organisasi bantuan yang diakui secara internasional di Gaza," tulis Musk di X, yang sebelumnya bernama Twitter, mengutip AFP. Dengan langkah ini Musk berharap sistem komunikasi berbasis satelitnya, Starlink dapat mempermudah organisasi kemanusian internasional untuk menyalurkan bantuan pada jutaan warga Gaza. Bantuan seperti ini bukan kali pertama yang dilakukan Elon Musk, pada Februari 2022 Musk sempat mengerahkan sistem komunikasi berbasis satelit Starlink dengan tujuan untuk memulihkan jaringan internet ibukota Kiev Ukraina yang hancur akibat dihantam rudal Rusia dalam serangan invasi.
Namun jaringan tersebut dimanfaatkan tentara Ukraina untuk menjalankan sejumlah peralatan perang berteknologi tinggi guna melumpuhkan armada Rusia di Laut Hitam yang berbasis di Sevastopol, Spekulasi ini diperkuat dengan adanya insiden terdamparnya drone kapal selam Ukraina yang membawa bahan peledak di dekat laut Krimea. Alhasil Starlink resmi menghentikan layanan broadband satelitnya di pelabuhan Sevastopol, Crimea, Ukraina. Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Musk melalui cuitan di platform X, dalam postingannya Musk mengatakan bahwa ia tidak punya pilihan selain menolak permintaan darurat dari Ukraina untuk mengaktifkan Starlink sampai ke Sevastopol.
Musk beralasan pengaktifan jaringan Starlink di Ukraina berpotensi memicu perang yang lebih besar antara Kiev dan Moskow. "Ada permintaan darurat dari otoritas pemerintah untuk mengaktifkan Starlink sampai ke Sevastopol. Tujuan yang jelas adalah untuk menenggelamkan sebagian besar armada Rusia yang berlabuh," ujar postingan Musk.