Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengaku khawatir adanya peralihan konsumen Pertamax yang 'turun kelas' dan mengkonsumsi BBM Subsidi jenis Pertalite. Diketahui, harga Pertamax pada awal September dibanderol naik menjadi Rp13.300 per liter, sebelumnya di level Rp12.400 per liter. Penyesuaian harga Pertamax ini sejalan adanya tren peningkatan harga minyak dunia.
Pertamax merupakan jenis BBM nonsubsidi, yang harganya dapat disesuaikan secara berkala. Berbeda halnya dengan Pertalite yang merupakan BBM subsidi, sehingga harganya dapat stabil meski terjadi lonjakan harga minyak dunia. Diketahui, harga minyak mentah dunia menguat ke level tertinggi tahun ini yakni 93 dolar AS per barrel pada akhir perdagangan Kamis (14/9/2023) waktu setempat atau Jumat pagi WIB. "Kita kemarin udah liat yang nonsubsidi kan baru pada naik, ini juga nanti akan mendorong yang pakai petalite naik. Kita harapkan inilah yang kita imbau supaya jangan masuk ke sektor subsidi," ucap Arifin di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Jumat (15/9/2023).
Sosok Irmansyah Ditemukan Tewas di Parit Lekoala Maros, Profesinya Buruh Bagunan Wanita di Baubau Tewas Diduga Dianiaya Suami, Sempat Curhat Takut Pulang karena akan Dibunuh Harga Minyak Dunia Merangkak Naik, Menteri ESDM Cemas Konsumen Pertamax Turun Kelas ke Pertalite
Wanita ABG Ditemukan Tewas di Rumah Kontrakan di Sukmajaya Depok, Polisi Duga Korban Dibunuh Pacar Harga Pertamax Cs Turun, Pertalite Ikutan Turun? Ini Kata Menteri ESDM Jakarta Sengit, Cek 3 Survei Elektabilitas Pilpres 2024 Terbaru, Terjawab Capres Terkuat di Ibu Kota Halaman 4
Ia juga mendorong, khususnya bagi masyarakat menengah atas, untuk tetap menggunakan BBM dengan kadar oktan 92 tersebut. Selain lebih ramah lingkungan, penggunaan Pertamax dapat mengurangi beban Pemerintah dalam hal belanja subsidi energi. "Ini juga yang berkendara ini juga banyak yang segmen yang mampu ya, seharusnya bisa lah mengkonsumsi BBM yang lebih ramah lingkungan, memberikan endorsement juga supaya masyarakat yang mampu ini bisa pakai," pungkas Arifin.
Seperti diberitakan sebelumnya, harga minyak dunia kembali mencatatkan kenaikan, seperti minyak berjangka jenis Brent yang melesat naik 1,3 persen tembus 93,08 dolar AS per barel pada penutupan pasar, Kamis (14/9/2023). Melansir dari Reuters, lonjakan serupa juga terjadi pada perdagangan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS yang dilaporkan naik 1,3 persen menjadi 89,66 dolar AS per barel. Imbas kenaikan ini, harga minyak Brent dan WTI bulan ini tercatat jadi yang tertinggi sejak awal tahun 2023.