Energi baru terbarukan (EBT) tengah digenjot dan diprioritaskan sebagai bahan baku energi yang ramah lingkungan dan rendah emisi. Meski membidik target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060, pemerintah tidak bisa serta merta langsung meninggalkan energi berbasis fosil seperti batu bara. Plt. Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Muhammad Wafid mengatakan, untuk mencapai NZE, batu bara tetap diupayakan.
Hal ini agar selaras dan tidak bertabrakan dengan arah kebijakan NZE, mengingat sumber daya batubara Indonesia cukup melimpah. "Sumber daya dan cadangan batu bara Indonesia saat ini masih cukup banyak dengan total sumber daya sebesar 98,5 miliar ton dan cadangan sebesar 33,8 miliar ton," ucap Wafid dalam pernyataannya, dikutip Jumat (15/12/2023). Ia mengatakan ada asumsi yang keliru yang berpendapat bahwa industri batu bara akan mengalami 'sunset' atau redup, seiring dengan tumbuhnya EBT sebagai tumpuan dalam pemanfaatan energi.
Ketua DPRD Batam Nuryanto: Dishub Minta Penerapan Parkir Dievaluasi Anggaran Bansos 2024 Meroket, Tembus Rp 500 Triliun, Ada BLT Baru, Setiap KPM Dapat Rp 600 Ribu Industri Batu Bara Belum Redup Meski Penggunaan EBT Digenjot
Sosok Pemilik Rumah Mewah Viral di Banjarnegara, Jadi Kandang Domba Bikin Warganet Terheran heran Kunci Jawaban IPS Kelas 8 Halaman 170, Aktivitas 8 Kurikulum Merdeka: Perlawanan & Faktor Kegagalan Halaman all Cair Bulan Ini, Segera Cek BLT Rp 600 Ribu di cekbansos.kemensos.go.id, Begini Caranya
Pemerintah Perlu Pertimbangkan Penggunaan Batu Bara Pasca 2060, Ini Alasannya Jakarta Sengit, Cek 3 Survei Elektabilitas Pilpres 2024 Terbaru, Terjawab Capres Terkuat di Ibu Kota Halaman 4 Padahal, untuk mencapai NZE dan hilirisasi mineral dunia, batubara masih sangat dibutuhkan.
Hal itulah yang digali oleh Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi (PSDMBP), sesuai dengan salah satu tugasnya, yaitu untuk menggali dan menyediakan data potensi batubara di Indonesia. Lebih lanjut, selain untuk mendukung hilirisasi mineral, kini PSDMBP juga tengah menggali potensi lain batu bara dengan menginventarisasi batu bara metalurgi di Indonesia sehingga batu bara memiliki nilai tambah yang lebih tinggi. "Sebelumnya batubara Indonesia dijual sebagai batubara termal saja, padahal untuk beberapa jenis batubara tertentu memiliki karakteristik sebagai batubara metalurgi," papar Wafid.
"(Padahal) berguna dalam industri baja dan smelter pengolahan mineral, sehingga harga jualnya jauh lebih tinggi daripada batubara termal," pungkasnya.