Kepala Staf Tentara Pertahanan Israel (IDF), Letjen Herzi Halevi, mengatakan Israel akan kembali menyerang Gaza setelah gencatan senjata berakhir. Dalam keterangannya pada Minggu (26/11/2023), Halevi mengatakan IDF sedang mempersiapkan rencana pembebasan anak anak dan wanita yang disandera selama gencatan senjata ini. Setelah rencana itu selesai diatur, kata Halevi, IDF akan kembali melaksanakan operasi militernya untuk membebaskan sandera dan membubarkan Hamas.

"Ketika rencana itu selesai, kami akan kembali (melakukan) operasi dengan tekad penuh, untuk terus membebaskan para sandera dan membubarkan Hamas sepenuhnya," kata Halevi, dikutip dari Al Arabiya. "(IDF) berjuang keras untuk melindungi kehidupan rakyat kami sambil menjunjung tinggi nilai nilai (IDF)," imbuh dia. Halevi berbicara kepada tentara IDF dan komandan militer Israel, "Saya bertemu banyak dari Anda di akhir pertempuran berjam jam, baik di atas maupun di bawah tanah, menghadapi tantangan yang kompleks."

"Dalam setiap pertemuan, saya melihat di mata Anda, betapa besarnya momen tersebut (perang di Gaza), semangat juang dan tekad untuk mencapai semua tujuan perang." Duel Maut Madura 4 Pesilat Tewas di Carok Kakak Beradik, Ngaku Punya Ilmu Kebal dari Kalimantan Profil Hasan dan Wardi, Kakak Beradik Tersangka Carok Semenit 4 Orang di Tanjung Bumi Bangkalan

Sosok Pelaku Carok 2 vs 10 di Bangkalan, Polisi Syok Tabiat di Penjara, Belajar Silat di Luar Jawa Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 7 SMP Halaman 196 197 Kurikulum Merdeka, Section 6 Sripoku.com Jakarta Sengit, Cek 3 Survei Elektabilitas Pilpres 2024 Terbaru, Terjawab Capres Terkuat di Ibu Kota

Survei Capres 2024 Terbaru Hari Ini, Elektabilitas Paslon Terkuat Naik Lagi Jelang Pemungutan Suara Rumahnya Jadi Lahan Parkir Stasiun, Pemilik Heran Setor Rp 600 Ribu ke Dishub, %27Kan Tanah Pribadi%27 Halaman 3 "Saya mendengar Anda mengatakan kepada saya, 'Kami ingin berperang sampai kami mengembalikan semua sandera'. Jadi kami melakukan hal itu!"

Ia kemudian kembali menegaskan, militer Israel akan segera kembali menyerang Jalur Gaza setelah gencatan senjata dengan Hamas berakhir. IDF, ujar dia, berkomitmen untuk membebaskan para sandera. "Kami tidak bermaksud, tidak ingin, dan tidak siap (menghentikan operasi militer) sebelum kami memulangkan semua sandera."

"Adalah tugas moral kami untuk memulangkan mereka," kata Halevi. Lebih lanjut, Halevi menyebut gencatan senjata saat ini adalah waktu bagi IDF untuk "belajar dan mempersiapkan kemampuan, serta beristirahat sebentar." "Kami akan segera kembali menyerang Gaza setelah gencatan senjata berakhir."

"Kami melakukannya untuk membubarkan Hamas dan menciptakan tekanan besar bagi mereka," sambung dia. Sementara itu, kelompok politik Palestina, Fatah, menyerukan agar "agresi (serangan) Israel yang menargetkan warga sipil di Jalur Gaza dan Tepi Barat, dihentikan secara komprehensif dan permanen". Seruan ini disampaikan setelah pertemuan para anggota Komite Sentralnya.

Dalam sebuah pernyataan, Fatah juga mengatakan pihaknya menolak segala upaya yang mengusir lebih banyak warga sipil dari tanah Gaza. Hal ini buntut munculnya laporan soal upaya mengusir warga Palestina dari Gaza. "Kami tidak akan membiarkan satu inci pun tanah mereka dijajah, tidak peduli berapa pengorbanannya," kata Fatah dalam pernyataannya, dilansir AlJazeera.

Fatah juga menyerukan komunitas internasional "untuk mengakui negara Palestina yang merdeka". Fatah dipimpin oleh Mahmoud Abbas, yang juga Presiden Otoritas Palestina (PA), yang kepemimpinannya mendapat tantangan dari banyak faksi di masyarakat Palestina. Ketegangan antara Israel Hamas sempat terasa dalam periode gencatan senjata hingga mengakibatkan penundaan pertukaran sandera.

Penundaan itu terjadi pada Sabtu malam, setelah Hamas menuduh Israel melanggar perjanjian. Meski demikian, lewat bantuan Mesir dan Qatar, pertukaran sandera berhasil kembali dilakukan. Hamas membebaskan 17 sandera, termasuk 13 warga Israel, sedangkan Israel membebaskan 39 tahanan Palestina.

Gencatan senjata dalam rangka jeda kemanusiaan ini telah memberikan 2,3 juta penduduk Gaza ketenangan sesaat. PBB mengatakan gencatan senjata telah memungkinkan peningkatan pengiriman makanan, air, dan obat obatan dalam jumlah paling besar sejak eskalasi militer meningkat pada 7 Oktober 2023. PBB mampu menyalurkan 129.000 liter (sekitar 35.000 galin) bahan bakar), lebih dari 10 persen volume sebelum perang, serta gas untuk memasak.

Bantuan juga mencapai Gaza utara untuk pertama kalinya dalam sebulan. Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan 61 truk yang membawa makanan, air, dan pasokan medis menuju ke sana pada Sabtu. PBB mengatakan pihaknya dan Bulan Sabit Merah Palestina juga mampu mengevakuasi 40 pasien dan anggota keluarga dari sebuah rumah sakit di Kota Gaza ke rumah sakit lain di selatan.

Dikutip dari AlJazeera , berikut ini perkembangan terkini situasi terkait pendudukan Palestina oleh Israel, per Senin (27/11/2023): Sandera Israel diserahkan lewat pagar perbatasan Israel di Gaza tengah, tidak seperti dua hari sebelumnya, saat mereka diserahkan di bagian selatan Gaza. Kabinet perang Israel membahas kemungkinan memperpanjang gencatan senjata sementara dengan Hamas, dalam pertemuan pada Minggu (26/11/2023) malam, menurut sebuah laporan berita.

Agen mata mata Israel, Mossad, menjadi tuan rumah bagi rekan rekannya di Qatar untuk berunding mengenai pemulihan sandera yang ditahan Hamas dan elemen lain dari gencatan senjata di Gaza, sementara pembicaraan mengenai perpanjangan gencatan senjata terus berlanjut. Pejabat penjara Israel mengatakan gelombang ketiga dari 39 tahanan Palestina dibebaskan, setelah Hamas menyerahkan 13 warga Israel dan empat warga negara asing, termasuk seorang gadis Amerika berusia empat tahun, ke Palang Merah. Perayaan spontan terjadi di Tepi Barat, di tengah pembebasan lebih banyak sandera, bahkan ketika serangan Israel terus berlanjut, yang menyebabkan enam warga Palestina tewas.

Serangan terhadap 70 lokasi UNRWA dan pembunuhan 108 staf PBB di Gaza merupakan “pengabaian terang terangan terhadap hukum kemanusiaan internasional”, kata Philippe Lazzarini, ketua UNRWA. Menteri Luar Negeri Prancis, Catherine Colonna, mengatakan Paris berharap gencatan senjata akan bertahan sampai semua tawanan dibebaskan, sehingga menambah seruan untuk memperpanjang perjanjian empat hari tersebut. Ribuan pengunjuk rasa memblokir Jembatan Manhattan di Kota New York dan menuntut gencatan senjata permanen di Gaza, beberapa hari setelah puluhan pengunjuk rasa memblokir Parade Hari Thanksgiving di kota tersebut.

Ramallah Friends School mengatakan tiga lulusannya yang meninggalkan Tepi Barat untuk belajar di AS telah ditembak di Burlington, Vermont. Pengusaha teknologi Elon Musk, yang dituduh oleh kelompok hak hak sipil memperkuat kebencian anti Yahudi di platform media sosial X nya, akan bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog pada Senin, bersama warga Israel yang kerabatnya ditahan oleh Hamas di Gaza.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *