Di Indonesia, pertumbuhan startup atau juga dikenal sebagai perusahaan rintisan di Indonesia cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mengungkapkan, Indonesia menempati urutan ke 6 dunia, dalam hal negara dengan jumlah perusahaan rintisan atau startup terbanyak. Direktur Ekonomi Digital Kominfo, I Nyoman Adhiarna mengungkapkan, Indonesia saat ini juga termasuk ke dalam negara yang memiliki catatan positif dalam hal pertumbuhan jumlah startup.
Indonesia sendiri memiliki sekitar lebih dari 2.000 startup. Indonesia menduduki posisi yang sangat bagus. Jumlah startup kita nomor 6 terbesar di dunia," kata Nyoman kepada wartawan, Senin (8/1/2024). "Dan Indonesia termasuk Asia Tenggara tempat di mana pertumbuhan startup digitalnya relatif paling baik. Karena kestabilan ekonomi dan seterusnya," sambungnya.
Sementara itu, hingga saat ini, ada status startup yang telah mencapai tingkat kesuksesan "naik kelas" hingga terdengar sampai ke Negeri Tirai Bambu. Jadwal Kapal Pelni Surabaya Makassar Februari 2024, Harga Tiket Rp 345 Ribu Jadwal Kapal Pelni Sorong Surabaya Februari, Harga Tiket Mulai Rp 767 Ribu
Potensi Persebaya Surabaya PSIS Semarang Berebut Striker Top Skor, Matheus Pato Beri Kode? Cerita Penyesalan Pelaku Carok Madura yang Tewaskan 4 Orang Pendekar, Hasan Busri: Tiap Ingat Sedih Survei Elektabilitas Capres Terbaru, Pilpres 2024 1 Putaran, Prabowo Mengaku Sudah Tak Sabar Kerja
Jakarta Sengit, Cek 3 Survei Elektabilitas Pilpres 2024 Terbaru, Terjawab Capres Terkuat di Ibu Kota Halaman 4 Salah satu platform tersebut yakni Ocistok. Platform tersebut diundang resmi untuk menghadiri event di Yiwu China “Top Companies Startup Marketplace" yang bekerja sama dengan 1688, anak perusahaan terbesar Alibaba. Adapun event tersebut bertajuk "Bagaimana Pebisnis Bisa Membantu Masyarakat Untuk Membuka Bisnis Dengn Cara Mendapatkan Produk yang Murah serta Berkualitas”.
"Seiring dengan perkembangan perusahaan, Ocistok berperan membantu para pelaku bisnis dengan jasa impor yang terkoneksi langsung dengan sumber tangan pertama yang selalu menyediakan produk anti perang harga untuk dijual guna mendapatkan keuntungan," ujar CEO Ocistok, Aris Akbar kepada wartawan Aris mengatakan keberhasilan ini membuktikan bahwa perusahaan startup yang terpercaya mampu berkontribusi dengan baik hingga berskala internasional dan manajemen tim yang baik, hingga hadir di event terbesar 1688. Perwakilan Ocistok di Tiongkok, Kevin Pratama mengatakan pihaknya diundang karena startup ini memiliki potensi besar dalam hal teknologi.
Dia mengatakan bahwa sistem jasa impor berbasis Apps ini sangat membantu proses impor. “Kami sangat bangga sekali dapat diundang di sini, karena kami satu satunya perusahaan asal Indonesia yang mendapatkan kesempatan bertemu langsung dengan para petinggi petinggi di 1688,” kata Kevin Pratama.