Ukraina hanya bisa gigit jari, keinginanya untuk menggunakan rudal Taurus dari Jerman. Pasalnya, parlemen Jerman menolak untuk memberikan misil jelajah tersebut ke Kiev pada Rabu (17/1/2024) malam. Demikian dikutip dari Russia Today hari ini. Keputusan penolakan pemberian rudal tersebut diputuskan dalam voting di mana mayoritas anggota menolak dengan selisih 485 178. Hanya dua anggota Bundestag di luar faksi oposisi CDU/CSU yang memberikan suara mendukung.

Nantinya keputusan tersebut akan dibawa ke Kanselir Olaf Scholz. Pemimpin Jerman tersebut sebelumnya juga telah menolak memberikan bantuan senjata mematikan tersebut. Alasannya, terjadi kekhawatiran bahwa hal itu dapat memicu konflik yang lebih luas dengan menempatkan lebih banyak wilayah Rusia dalam jangkauan serangan Kiev. Ketua Komite Pertahanan Bundestag Marie Agnes Strack Zimmerman menyalahkan kekalahan resolusi tersebut karena permainan partisan.

Menurutnya bahwa dengan menghubungkan usulan rudal tersebut dengan perdebatan mengenai kondisi militer Jerman, CDU/CSU sedang mencoba untuk “melakukan aksi humas yang canggung.” Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 4 Halaman 113 Kurikulum Merdeka Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 116, Kurikulum Merdeka: Isian Pengertian Biografi

Ukraina 'Gigit Jari' Jerman Tolak Kirim Rudal 'Siluman', Ini Spek Misil Taurus Yang Ditakuti Rusia Jerman Tolak Kirim Rudal Taurus ke Ukraina SHIO Ini Peluk Kekayaan, Hidup di Kubangan Uang Setelah Tahun Baru Imlek di Shio Naga Kayu 2024 Halaman all

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 106, Kurikulum Merdeka: Isian Kesepakatan Teks Ukraina Tembakkan Banyak Rudal ke Donetsk, Tewaskan 27 Warga Sipil Jakarta Sengit, Cek 3 Survei Elektabilitas Pilpres 2024 Terbaru, Terjawab Capres Terkuat di Ibu Kota Halaman 4

Akibatnya, banyak anggota parlemen yang mendukung pengiriman rudal Taurus ke Ukraina memberikan suara menentang resolusi. Dikatakannya, permintaan yang mencakup rudal, serta bantuan Ukraina lainnya, akan dikirim ke Scholz paling lambat pada bulan Februari. Kanselir menghadapi tekanan yang semakin besar untuk menyerah pada masalah Taurus, sejak Inggris dan Perancis tahun lalu sepakat untuk menyediakan rudal jelajah jarak jauh serupa ke Ukraina.

Dikutip dari Wikipedia, Taurus buatan Jerman memiliki jangkauan sekitar 500km (300 mil) dan dapat membawa hulu ledak seberat hampir 500kg (1.100 pon) ke sasarannya. Para pendukung pasokan rudal ini ke Kiev berpendapat bahwa rudal tersebut dapat digunakan untuk membantu pasukan Ukraina mengganggu jalur pasokan Rusia. Rudal ini menggunakan teknologi siluman sehingga sulit dideteksi saat menyerang lawan.

Pesawat ini didukung oleh mesin turbofan dengan kecepatan Mach 0,95 dan dapat dibawa oleh pesawat Panavia Tornado, Eurofighter Typhoon, Saab JAS 39 Gripen, McDonnell Douglas F/A 18 Hornet, dan McDonnell Douglas F 15K Slam Eagle. Hulu ledak tahap ganda seberat 480 kilogram, yang disebut MEPHISTO (penetrasi multi efek yang sangat canggih dan dioptimalkan target), dilengkapi muatan pra pengisian dan penetrasi awal untuk membersihkan tanah atau memasuki "target yang keras dan terkubur dalam" (HDBT ) seperti bunker bawah tanah yang diperkeras, kemudian bahan bakar tunda variabel untuk mengontrol peledakan hulu ledak utama. Rudal tersebut memiliki berat sekitar 1.400 kg dan memiliki diameter badan maksimum 1 meter (3,3 kaki).

Sasaran yang dituju adalah bunker yang diperkeras, fasilitas komando, kendali, dan komunikasi, fasilitas lapangan terbang dan pelabuhan, fasilitas penyimpanan amunisi; kapal di pelabuhan atau di laut, serangan sasaran area dan jembatan. Rudal tersebut juga mencakup tindakan pencegahan sebagai mekanisme pertahanan diri dan tindakan pencegahan elektronik. Perencana misi memprogram rudal dengan target, lokasi pertahanan udara, dan jalur darat yang direncanakan, kemudian rudal tersebut menggunakan jalur penerbangan yang mencakup medan rendah yang dipandu oleh sistem navigasi inersia (INS), navigasi berbasis gambar (IBN), navigasi referensi medan (TRN) , dan Global Positioning System (GPS) terhadap kedekatan target, meskipun mampu melakukan navigasi dalam jarak yang sangat jauh tanpa dukungan GPS.

Sesampainya di sana, rudal tersebut memulai manuver bunt (memanjat) ke ketinggian yang dimaksudkan untuk mencapai kemungkinan terbaik dalam perolehan dan penetrasi target. Selama penerbangan pelayaran kamera termografi resolusi tinggi (inframerah homing) dapat mendukung navigasi dengan menggunakan IBN dan juga digunakan untuk serangan target bebas GPS. Rudal tersebut mencoba mencocokkan gambar kamera dengan model target 3D yang direncanakan (Digital Scene Matching Area Correlator, DSMAC).

Jika tidak bisa, maka sistem tersebut akan default ke sistem navigasi lain, atau, jika ada risiko tinggi terjadinya kerusakan tambahan, maka sistem akan mengarahkan ke titik tabrakan yang telah ditentukan sebelumnya daripada mengambil risiko serangan yang tidak akurat dengan konsekuensi yang tidak diinginkan.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *